Objektif dalam penilaian kesanggupan manageral diri ialah untuk melihat dirinya sendiri dengan objektif dan realistis, menurut kenyataannya, tanpa dikabuti atau diwarnai pemujaan diri sendiri, penipuan diri, atau keputusan dan kekacauan fikiran.
Sebagai dikatakan oleh Dr. A.J. Toynbee, seorang ahli sejarah dan filsafat: “Manusia belum begitu banyak, dan belum begitu jauh, untuk menyelidiki dan mengetahui alam spiritual. Dunia baru ini, dimana kehidupan sangat memerlukannya untuk mengadakan hubungan, ialah dunia spritual dalam diri kita sendiri.”
Suatu analisa terhadap diri sendiri, akan dapat membawa keuntungan dan faedah, sekurang-kurangnya dalam tiga hal:
1. Menambah ke-efektifan kepemimpinan atau kemampuan manajerial dan pengaruh anda terhadap orang lain.
2. Memperbaiki hubungan-hubungan personil.
3. Perkembangan pribadi kearah yang lebih baik.
Ahli psiko-analisa Dr. Ada Hirsh dalam tulisannya mengenai kemungkinan-kemungkinan dari analisa sendiri, menunjukkan keperluan atau syarat-syarat yang dibutuhkan untuk analisa diri sendiri itu, yakni:
1. Suatu tingkat tertentu dalam kesehatan jiwa.
2. Suatu keinginan untuk dapat lebih dekat mendekati kebenaran tentang diri kita sendiri.
3. Suatu kesanggupan untuk berfikir secara logis, dengan suatu jiwa dan pikiran yang terbuka (open mind) dan dengan keberanian.
2. KETIDAK SADARAN (JIWA TAK SADAR) ANDA DAPAT MENGHAMBAT KEMAJUAN ANDA
Jalan kepada pengenalan diri sendiri, dapat dihalangi jiwa tak sadar, yang banyak mempengaruhi tingkah laku. Dr. Sigmund Freud, bapak dari psiko-analisa, adalah orang yang pertama mengenal pentingnya fikiran atau jiwa tak sadar itu dalam mempengaruhi dan menentukan tingkah laku.
Problema yang nyata timbul, karena alat-alat pengaman bertindak atau bekerja dibawah tak sadar secara otomatis.
Anda tentulah harus menjadi orang yang sangat ahli dalam hal ini,
jika anda ingin melihat dan menjenguk kedalam diri anda sendiri, dan untuk dapat “melihat” kedalam diri anda sendiri.
Betapa sering anda mengalamai dan melakukan sesuatu hal yang bertentangan dengan apa yang secara sadar ingin anda perbuat
3. CARILAH KEBENARAN TENTANG DIRI ANDA
Usaha untuk mengerti dan untuk mengenal diri sendiri, sudah sejak lama, yaitu sejak Adam dan Eva. Kebanyakan orang, secara total tidak sadar tentang perasaan-perasaan mereka sendiri, tentang emosi, kepercayaan dan tujuan hidup mereka.
Profesor Werner Wolf dari “Bard College”, pernah melakukan suatu eksperimen yang sederhana, yang menunjukkan, betapa asingnya sering seseorang itu terhadap dirinya sendiri. Dalam eksperimen itu, dia menyuruh beberapa orang untuk menandai dirinya sendiri dan teman-temannya dalam suatu deretan gambar-gambar, dimana muka-muka atau wajah muka dari gambar itu tidak kelihatan, disembunyikan. Rata-rata setiap orang sukar menandai dirinya sendiri dari deretan gambar-gambar itu; anehnya dia lebih mudah untuk menemukan gambar-gambar dari kenalan-kenalananya.
Jika anda pernah membuat gambar hidup atau film dari anda sendiri (orang Barat sering melakukan itu, terlebih orang berada, (penterjemah), dan kemudian menonton anda dan tingkah laku anda sendiri dalam film itu , melihat dan mendengar suara dan percakapan anda sendiri, mungkin anda akan berkata terhadap anda sendiri: “Itukah saya ?” Jika dengan demikian, anda menjadi heran dan sadar akan keasingan dan kurang mengenal anda terhadap bentuk-bentuk luar anda yang nampak,-seperti wajah dan suara anda, bayangkanlah betapa lebih sukar lagi untuk mengetahui dan mengenal tentang bagian-bagian anda (your inner self).
Dr. Schuyler Hoslett, Wakil Presiden dari Dun & Bradstreet, mempunyai daftar pertan yaan-pertanyaan pendek dan bersifat menyelidik, yang sering dapat menolong seseorang dalam usaha memperoleh pengertian untuk diri sendiri. Dia menyarankan agar merenungkan, dengan jawaban-jawaban terhadap empat pertanyaan berikut, dimana laksanawan itu merasa gelisah atau tidak puas:
1. Untuk apakah saya disini? Apakah tujuan hidup ini bagi saya?
2. Mengapa saya bekerja dalam perusahaan atau organisasi ini ?
Apakah itu cocok dengan tujuan hidup saya dalam hidup ini?
3. Apakah yang dapat dilakukan organisasi ini, untuk menolong saya untuk mengembangkan arti dan guna diri saya di dunia ini ? Apakah hal ini menolong saya untuk mencapai tujuan saya.
4. Andaikan saya memilih untuk tetap tinggal dalam organisasi ini, bagaimanakah saya berusaha, untuk mencapai arti dan tujuan saya di dunia ini?
Pertanyaan-pertanyaan di atas itu, walaupun nampaknya seperti sederhana, tapi mempunyai arti yang dalam dan kompleks, dan demikian juga tentang jawabannya.
Pada kenyataannya, makin cepat dan makin mudah jawaban untuk itu datangnya, akan makin kuranglah dipercayai kebenarannya. Dengan berselubung dalam bentuk atau rupa yang sangat sederhana, setiap pertanyaan itu memerlukan atau meminta penelitian dan pemikiran yang serius. Mengungkapkan kenyataan tentang anda sendiri, akan memberi sedikit kekagetan, tapi dengan pengungkapan itu anda akan merasa lebih bahagia.
4. LIMA TEKNIK UNTUK MEMPELAJARI ANDA SENDIRI
Teknik atau metode-metode untuk mempelajari kepribadian, adalah sangat komplekssifatnya. Untuk dapat menembus dan mengenal sampai sedalam-dalamnya, mungkin anda perlu memanggil ahli atau “expert”. Tapi banyak dari alat-alat yang dipergunakan ahli-ahli psikologi untuk menyelidiki dan untuk men embus atau untuk lebih mengenal sifat karakter seseorang itu, dapat juga dipergunakan oleh laksanawan umumnya. Untuk suatu penyelidikan yang lebih mendalam tentang diri anda sendiri, anda dapat mencoba lima dari metode-metode yang diuraikan di bawah ini, dan pilihlah metode yang anda rasa, akan dapat anda gunakan dengan lebih berhasil.
1. Pendekatan Dengan Riwayat Hidup Sendiri (Autobiographical Approach)
Beberapa orang mungkin berkesimpulan, bahwa adalah lebih berhasil untuk menyelidiki yang telah lalu, untuk mengungkapkan dan menguraikan kejadian-kejadian yang sangat penting dan kritis, yang mempengaruhi dan menentukan mengapa dan menjadi apa mereka itu sekarang ini. Hal itu dapat dilakukan dengan mudah, mulai dari ingatan dan kenang-kenangan anda yang paling awal (semasa masih kanak-kanak permulaan), tentang orang-orang yang paling penting dalam kehidupan anda.
Bagaimanakah rupanya ayah anda?
Bagaimana reaksi anda terhadapnya sebagai seorang manusia? Apakah anda benci dan tidak senang terhadap disiplinnya, dan apakah anda kemudian mengerti tentang motifnya?
Apakah cita-cita atau harapannya tentang anda?
Cita-cita apakah yang anda cita-citakan bersama, tentang atau mengenai masa depan?
Apakah anda dalam beberapa hal bertindak atau memperlakukan anak-anak anda, mempunyai persamaan dengan cara-cara dan tindakan ayah anda terhadap anda sewaktu masa kanak-kanak?
Jujurlah dalam jawaban anda. Semua anak-anak mempunyai konflik-konflik dengan orang tua mereka, dan dengan orang-orang dewasa lainnya. Orang yang sudah dewasa dapat mengerti masalah konflik itu, dan karena itu anda lebih dapat memahaminya dalam hubungan anda dengan anak-anak anda sendiri dan dengan orang-orang lainnya.
Cara-cara dan jenis reaksi terhadap segala bentuk otorita dan kekuasaan, sering merupakan suatu lanjutan dari hubungan anda yang sudah terjadi dengan orang tuaanda sendiri. Suatu penyelidikan anda untuk lebih baik menangani dan menghadapi masalah-masalah sekarang, dan yang lebih penting lagi, akan dapat membangun suatu dasar dari masa datang atau masa depan anda.
Pertanyaan-pertanyaan kunci yang lain ialah, pertanyaan terhadap diri sendiri, seperti:
Kemajuan-kemajuan atau prestasi apakah yang pernah saya lakukan di sekolah yang paling membanggakan saya ?
Apakah yang paling mengecewakan saya dalam kehidupan saya ?
Manusia-manusia jenis manakah yang menjadi sahabat-sahabat saya ?
Pengalaman-pengalaman yang manakah yang memberi saya kepuasan yang paling besar ?
Tetapi janganlah hanya melihat kejadian atau peristiwa-peristiwa yang dramatis dan mudah diingat dari yang telah lewat itu. Kejadian - kejadian itu mungkin penting, tapi hal itu mungkin sekali memberi anda suatu gambaran yang salah dan tidak benar.
Periksa dan lihatlah kepada bagian-bagian kecil yang masih tinggal pada anda, yang timbul atau terjadi kembali, jika anda berfikir tentang yang telah lewat. Hal ini, dengan tidak diragukan lagi, turut memainkan suatu peranan dalam membentuk anda.
2. Tandailah Hal-Hal Yang Ekstrim pada diri anda
Emosi dan perasaan-perasaan anda yang ekstrim, yang tinggi dan rendah sekali,sering menjadi suatu tanda atau petunjuk terhadap hakekat keadaan jiwa yang sebenarnya dari anda, dalam mana tingkah laku anda sehari-hari berada atau bergerak. Seorang pengusaha terlalu sering untuk cenderung mengabaikan atau menyangkal tingkah lakunya yang tidak biasa, sebagai sesuatu yang bukan tipe tingkah lakunya.
“Perbuatan seperti ini bukanlah tipe saya”, katanya dan tidak mempercayainya sama sekali. Tiap suatu analisa diwaktu marahnya lebih besar lagi, lebih besar dari yang dianggapnya mungkin, mengungkapkan dengan lebih jelas tingkah lakunya yang“normal” itu.
Cobalah eksperimen ini dibuat satu minggu. Buatlah suatu catatan harian dari reaksi-reaksi anda terhadap kejadian atau situasi-situasi yang men yebabkannya. Boleh jadi hal itu hanyalah peristiwa atau kejadian-kejadian sementara dari perasaan kegembiraan, rasa marah dan frustasi. Atau barangkali hanya sebagai peletusan dari keadaan kejiwaan yang berlaku sepanjang hari. Masalah ini tidak begitu penting. Apa yang harus diperhitungkan, atau yang penting, ialah agar tingkah laku dan karakter anda dapat lebih kuat dari yang biasa dan hal itu dapat anda alami. Inilah langkah-langkah yang akan menolong anda untuk memeriksa dan menguji peristiw atau kejadian-kejadian itu, dan untuk dapat melihat arti dan maknanya;
Catatlah situasi dan reaksi. Catat dan tandailah perasaan-perasaan itu, dan juga sebanyak mungkin bagian-bagian yang menyebabkannya, sebanyak yang dapat anda peroleh. Pastikanlah, bahwa anda mencatat cukup informasi, untuk kemudian dapat mengingat dan memikirkannya kembali.
Kumpulkan suatu keragaman. Adalah lebih baik untuk mengumpulkan sekurang-kurangnya lima bentuk atau tipe situasi-situasi yang berbeda-beda, sebelum anda menyelidiki atau menguji dan meninjau kembali situasi-situasi itu. Jika satu minggu tidak menyediakan cukup waktu, ambillah 10 hari atau dua minggu, tapi mestilah beberapa peristiwa atau masalah dalam catatan harian anda itu.
Analisalah kejadian-kejadian itu. Jika anda sudah mencatat kejadian-kejadian itusecara terpisah-pisah, dengan secukupnya, lihat dan periksalah kejadian-kejadian itu,dalam hubungannya satu sama lainnya. Adakah suatu pola atau pertalian-pertalianyang umum? Apakah didalamnya, ada suatu waktu yang khusus atau hari-hari danorang-orang yang tertentu, atau suatu masalah atau situasi yang tertentu, yang timbulberulang-ulang? Apakah peranan anda dalam setiap situasi itu? Apakah anda sebagaipenonton saja, atau orang yang turut secara aktif di dalamnya? Bagaimana tentangsituasi yang buruk? Apakah anda berfikir, bahwa anda dapat meramalkan tingkah laku anda, lebih baik sekarang ini dari masa-masa yang lalu?
Balikkanlah peranan-peranan. Tinjaulah kembali kejadian-kejadian itu, yang menyangkut atau melibatkan orang. Bayangkan atau gambarkanlah kejadian itu dalam fikiran atau jiwa anda, seperti suatu film. Tapi buatlah perbedaan yang besar, yakni gantilah peranan anda. Cobalah gambarkan anda sendiri memainkan peranan orang lain. Lihatlah, kalau cerita itu menghasilkan cerita atau kejadian-kejadian yang sama. Apakah sekarang anda membuat orang lain marah, atau bahagia, sebagaimana dia sudah membuat anda merasakannya dalam kejadian atau peristiwa yang asli (mula-mula; yang betul-betul terjadi) ? Anda akan belajar banyak tentang anda sendiri, dengan usaha anda memainkan peranan orang lain (dalam gambaran jiwa tentunya), terlebih dengan memainkan peranan yang anda tidak senangi, atau yang menimbulkan amarah anda. Umpamanya jika penolakan seorang pejabat terhadap suatu permintaan dan usul anda, sehingga penolakan itu sangat menjengkelkan anda, cobalah bayangkan atau fikirkan kalau anda duduk atau menjadi orang itu dengan kedudukannya, apakah sikap anda terhadap permintaan atau usul seperti yang anda majukan itu?
3. Analisa Mimpi
“Mimpi-mimpi yang tidak ditafsirkan, adalah ibarat surat-surat yang tidak dibuka-buka” kata Talmud. Mimpi adalah pesan dari anda sendiri untuk anda sendiri, danmerupakan suatu sumber yang paling penting, untuk pengenalan diri sendiri. Ahli- ahli psikologi menemukan dalam mimpi itu, suatu jalan yang lebih lebar dan terpercaya untuk suatu pengenalan terhadap pasien-pasien mereka.
Bagaimanpun, walaupun demikian pentingnya mimpi itu sebagai sumber pengertian untuk pengenalan jiwa, namun dalam penafsirannya (karena rumitnya), sebaiknya diserahkan kepada ahli-ahli saja. Dr. Erich Formm, seorang ahli psikoanalisa yangterkenal menunjukkan beberapa sebab dan alasan, mengapa mimpi itu demikian sukarnya bagi orang umumnya untuk menginterprestasi atau menafsirkannya.
Karena aturan-aturan logika yang dipergunakan berbeda.
Mimpi itu nampaknya seringkali seperti tidak mempunyai arti, ganjil atau seperti yang bukan-bukan, karena mimpi itu tidak terikat kepada logika dari kehidupan sehari-hari waktu bangun (waktu tidak tidur). Sebagai contoh anda dapat bermimpi, bahwa seorang yang anda kenal, dalam mimpi anda, anda lihat berubah menjadi seekor anak ayam. Dalam pengertian sehari-hari yang realistis, bukankah ini suatu kejadian yang lucu dan tidak mungkin.
Tapi kalau anda mengganggap dia (orang yang menjadi ayam itu) sebagai seorangpengecut, maka barulah hal itu berarti atau bermakna terhadap emosi dan perasaan-perasaan anda. Hal-hal seperti itulah yang berlaku dalam mimpi, bukan realitas-realitas kehidupan sehari-hari.
Mimpi itu tidak terikat kepada waktu.
Kejadian-kejadian yang terjadi pada masa kanak-kanak anda, mungkin akan timbul dan aktif sekarang dalam mimpi anda, sedang waktu anda bangun atau dalam kehidupan sadar sehari-hari, kejadian itu tidak dapat anda ingat lagi.
Hal-hal yang secara relatif penting, mungkin berubah bentuk.
Suatu gangguan kecil secara relatif dengan orang lain, mungkin dapat timbul dalam suatu mimpi, bahwa orang lain itu menjadi jatuh sakit, sehingga sekaran g orang itu tidak dapat lagi mengganggu anda. Walaupun begitu, anda mungkin tidak betul-betul marah terhadap orang itu.
Untuk mengetahui pentingnya suatu keinginan yang diyatakan dalam suatu mimpi, anda mestilah melihat lebih jauh ke muka. Kalau suatu thema atau pokok mimpi itu timbul berulang-ulang malam demi malam, dan jika reaksi anda terhadap mimpi itu disertai kesedihan yang luar bersih, serta jika anda segan untuk menafsirkan atau menguraikannya, semua itu adalah indikasi-indikasi dari suatu perasaan yang kuat yang tersembunyi. Ada masanya, dimana mimpi-mimpi itu dapat memberi anda suatu pengertian yang tiba-tiba.
Sebagai contoh, penilaian anda tentang orang, mungkin lebih tajam jika anda bermimpi. Anda tidak dipengaruhi oleh opini umum atau oleh apa yang anda fikir atau anggap sebagai perasaan yang benar. Lebih jauh, mimpi itu dapat memberikan kunci petunjuk terhadap kejadian-kejadian yang penting, yang anda anggap tidak begitu penting waktu peristiwa itu terjadi. Dr. Fromm menunjukkan, bahwa mimpi dapat menunjukkan atau membuktikan, bahwa suatu kejadian kejiwaan yang nampaknya tidak berarti, tapi sering muncul dalam mimpi, sesungguhnya adalah penting sekali.
Dr. Calvin Hall, yang sudah menganalisa lebih dari 10.000 mimpi, menyimpulkan kesan-kesannya dengan cara-cara berikut: Waktu kita tidur, kita memikirkan juga masalah dan kesulitan-kesulitan kita, tentang ketakutan dan harapan-harapan kita.
Orang yang bermimpi itu berfikir tentang dirinya sendiri : Yaitu manusia atau orangmacam manakah dia itu, dan berapa jauhkan kesanggupannya untuk menghadapi dan memecahkan konfli-konflik dan kecemasan-kecemasannya. Orang yang bermimpi itu, juga memikirkan tentang orang lain, yang secara intim erat berhubungan dengan kehidupannya. Bagaimana dia melihat kepada dirinya sendiri, bagaimana orang lainmelihat terhadap dirinya, dan bagaimana dia memandang dan mengartikan kehidupan ini. Inilah yang menjadi inti dan jantung dari masalah itu, dan alasan sebab mengapa mimpi-mimpi itu merupakan data-data yang penting bagi ahli-ahli psikologi.
Bagaimana seseorang melihat dirinya sendiri, akan terwujud dan tergambar dalammimpi oleh bagian dan peranan-peranan yang dimainkannya dalam mimpi itu.
Mungkin dia memainkan bagian dari seorang korban atau memainkan peranan seorang agresor, atau keduanya. Mungkin dia menganggap atau mengartikan dirinya sebagai pemenang, walaupun keadaan-keadaan sangat tidak baik, atau menjadi yang kalah, karena keadaan buruk itu. Boleh jadi dia menerima peranan dari seorang yang suci atau seorang yang jahat, seorang yang bebas dan merdeka, orang yang kikir atau dermawan. Bagaimanapun, untuk dapat membaca mimpi anda, dan untuk dapat mengungkapkan tabir rahasia arti-arti itu, anda memerlukan ketajaman atau kehalusan perasaan, serta keterampilan dan keahlian.
4. Merubah Hal-hal yang rutin
Kebanyakan orang cenderung untuk menjadi buta terhadap hal-hal atau barang-barang yang terlalu dekat di sekeliling mereka. Sebelum suatu kunjungan dari seorang asing, yang menyentakkan anda terhadap alam sekitar anda dengan mata atau pandangan dan penglihatan yang baru, anda mungkin akan tetap tidak sadar tentang kenyataan-kenyataan yang sangat jelas di muka dan di dekat anda.
Dan yang lebih penting lagi, anda mungkin menjadi hilang lenyap sendiri dalam arustekanan hidup sehari-hari, sehingga menjadi tidak sensitif lagi terhadap reaksi-reaksianda sendiri.
Anne M. Lindbergh merasakan kebutuhan ini, yaitu untuk pelepasan diri buat sementara dari tekan an dan kesibukan sehari-hari, yaitu tekanan kesibukan mengurus rumah, pertemuan dan rapat-rapat komite yang bertele-tele, dan tuntutan-tuntutan dari lima orang anaknya. Untuk menemukan kembali dirinya sendiri, dia mengambil keputusan, untuk sementara memutuskan pola rutin yang menjenukannya itu.
Karenanya untuk beberapa minggu, dia pergi kepantai dalam suatu alam sekitar yangbaru. Bukunya yang indah, memuat perasaan -perasaan yang dalam dan halus,berjudul “Gift from the Sea”, yang menggambarkan beberapa dari penemuan-penemuan yang diperolehnya, selama masa beberapa minggu itu.
Walaupun anda tidak dapat mengambil waktu untuk beberapa minggu ke pantai, anda dapat juga melakukan tujuan yang sama dengan berbagai jalan atau cara.
Pergilah selama satu hari penuh, seakan-akan anda meninggalkan pekerjaan dankehidupan kemasyarakatn anda. Bagaimana anda berbuat dan bertingkah laku ?
Dan apakah yang anda lihat dan rasakan, jika anda merasa bahwa anda tidak akan pernah lagi di sini?
Bayangkan atau umpamakanlah, bahwa anda harus menjelaskan atau menerangkan kepada seorang anak mengenai tindakan-tindakan dan keputusan-keputusan anda. Pergilah sepanjang satu hari dengan membayangkan atau mengumpamakan atau menggambarkan dalam fikiran, akan pertanyaan-pertan yaan seorang anak berumur 12 tahun, yang mungkin menanyakan kebiasaan-kebiasaan kerja anda.
Pergunakanlah sehari untuk sendirian, tanpa program atau rencana yang tertentu.
Jika mungkin (dengan persetujuan dan pengertian keluarga), lakukanlah suatu perjalanan sendirian dengan mobil anda, dan membiarkan perasaan anda sendiri untuk membawa dan menentukan tujuan anda.
Periksa dan telitilah jalan-jalan sampingan yang baru. Ambil atau tempuhlah suatu jalan baru, walaupun jalan itu hanya membawa anda kembali menuju tempat kerja anda.
Lakukanlah suatu perjalanan kembali, kerumah atau kota dan tempat lama yang pernah anda tempati, dan carilah tanda atau hal-hal yang menjadi kenangan anda.
Pakailah satu hari, dan membayangkan anda dan orang bawahan anda bertukar peranan. Dan sebagai bawahan, cobalah bertindak dan bertingkah laku sebagai bawahan itu.
Dengan mengubah sudut pandangan anda untuk waktu satu hari anda akan membuka mata anda, dan akan melihat anda sendiri dan tingkah laku anda dalam suatu penglihatan atau warna yang baru. Semakin sering anda keluar dari keadaan rutinanda, dari rutin tingkah laku dan lingkungan anda, dan melayangkan pandangan atau kehidupan ke luar, maka akan makin banyaklah penglihatan anda serta pandangan-pandangan baru yang anda peroleh, dan jiwa anda akan semakin segar jadinya.
5. “Cross-Characterization”
Dalam bukunya “My Autobiography”, Charlie Chaplin, menceritakan suatu anekdot yang menggambarkan prinsip daro “cross-characterization” itu, dan peranannya yang penting dalam usaha penemuan diri sendiri (self-discovering). Chaplin berada dalam suatu party atau pesta di London, yang dihadiri banyak tamu-tamu terkemuka, diantaranya Prince of Wales, dari keluarga Raja Inggris.
Seorang dari yang hadir di party itu mengemukakan suatu permainan, yang di Amerika disebut Frank Estimation (penaksiran yang jujur). Setiap orang tamu diberikan satu kartu yang didalamnya dituliskan sepuluh kwalifikasi, yaitu :
daya tarik, intelligensi, kepribadian, sex appeal, kebagusan rupa, ketulusan hati,perasaan humor, penyesuaian diri, dan sebagainya. Setiap orang tamu harus mengisi dan memberi angka terhadap kwalifikasi yang tertulis dikartu itu, yaitu mengenai kwalifikasi tentang dirinya sendiri, mengenai penaksirannya yang jujur. Angka yang dapat diberikan terhadap setiap kwalifikasi ialah dari angka satu sampai angka sepuluh. Dan demikian juga setiap tamu yang hadir, harus memberi angka penilaian terhadap setiap tamu yang hadir, harus memberi angka penilaian terhadap setiap tamu lainnya. Akan diri saya (kata Chaplin dalam buku itu), saya memberi angka tujuh untuk perasaan humor, enam buat “sex appeal”, enam untuk kebagusan rupa, delapan untuk menyesu aikan diri, dan empat untuk ketulusan hati. Masing-masing kartu yang sudah diisi dengan penilaian itu dibacakan di muka umum.
Waktu giliran pembacaan kartu isian Prince Wales tiba, maka kedengaranlah pengumuman tentang dia, yaitu penilaiannya sendiri : tiga untuk sex appeal, tamu-tamu lainnya men ilainya rata-rata empat, saya (Chaplin) memberinya angka lima. Untuk kebagusan rupa Pangeran menilai dirinya enam, sedang tamu lainnya memberikan rata-rata delapan, sedang saya menilainya tujuh. Daya tarik, pangeran menilai dirinya lima, sedang tamu rata-rata memberi angka delapan, dan saya juga memberinya delapan. Dan untuk ketulusan hati pangeran memberinya sampai limit tertinggi, yaitu angka sepuluh, sedang tamu memberinya rata-rata tiga setengah, sedang saya sendiri memberi angka empat.
Pangeran nampak menjadi gusar mendengar penilaian dari tamu itu, dan berkata: “Menurut fikiran dan anggapan saya, ketulusan hatilah kwalifikasi terpenting yang saya miliki.
Dari contoh di atas itu dapat kita lihat, betapa tidak objektifnya sering orang terhadap dirinya sendiri, dan betapa dapat terjadi perbedaan yang jauh, antara penilaian diri terhadap diri sendiri dengan pandangan dan penilaian dari orang-orang lain.
Dalam bekerja, hampir setiap orang mendambakan memperoleh jabatan yang tinggi.Namun demikian seringkali dijumpai seseorang yang mendapat promosi kenaikan jabatan/pangkat tidak siap dengan jabatan baru tersebut sehingga kinerjanya menjaditurun dan bahkan lebih buruk daripada ketika ia masih menjadi pegawai biasa.
Permasalahan yang seringkali dialami para sup ervisor/manager baru tersebut bukanlahterletak padak emampuan teknis dalam mengerjakan tugas di lapangan tetapi lebihpada kemampuan managerial untuk membangun semangat kerja para bawahannya.
Artinya para supervisor/manager tersebut banyak yang tidak siap ketika diberikan tanggung jawab membimbing, melatih, memotivasi dan menilai kinerja para bawahannya.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut di atas, apa saja yang harus diperhatikan olehsupervisor/manager dalam membangun semangat kerja bawahann ya. Beberapa hal dibawah ini mungkin dapat dijadikan pertimbangan jika anda kebetulan adalah seorang supervisor atau manager.
1. Jadilah pendengar yang baik
Carl Rogers, seo rang pakar di bidang psikologi pernah berkata bahwa penghalang yang terbesar untuk melakukan komunikasi pribadi adalah ketidak sanggupan seseorang untuk mendengarkan den gan baik, dengan penuh pengertian dan perhatian kepada orang lain. Jika anda diberi tugas untuk membimbing danmelatih seseorang maka hal ini merupakan salah satu hal terpenting yang harusdiingat. Ketika anda sedang berbicara dengan bawahan anda jagalah agar anda tidak terlalu banyak bicara, melainkan lebih banyak mendengark an keluhan dan masukan dari bawahan anda.
Kesediaan untuk mendengar akan memberi kesempatan kepada bawahan untuk mengutarakan keinginan dan pendapatnya. Dengan mendengar berarti anda memperhatikannya, anda mempunyai su atu perhatian yang kosntruktif mengenai masalah yang dihadapi olehnya, dimana mungkin anda selaku atasan mempunyai alternatif solusi yang dibutuhkan orang tersebut. Dengan demikian akan tercipta rasa aman dan nyaman sehingga bawahan anda lebih mau terbuka terhadap saran-saran yang diberikan. Selain itu mendengarkan seseorang yang secara bebas berbicara tentang dirinya sendiri merupakan jalan terbaik untuk mengenal lebih jauh siapa lawan bicara kita tersebut. Meskipun demikian menden garkan tidaklah selalu berarti bahwa anda percaya terhadap segala yang anda dengar. Tentu saja untuk dapat menjadi pendengar yang baik dibutuhkan kesabaran dan kerendahanhati.
2. Kenali pekerjaan yang dilakukan
Kita sering melakuk an kesalahan dalam menginterprestasi dan menilai hasil kerjaseseorang sebagai akibat dari suatu pandangan dan pengetahuan yang dangkalsekali tentang pekerjaan orang tersebut. Seringkali kita menjumpai seorang atasan yang mengharapkan bawahannya melakukan sesuatu yang sebenarnya bukan merupak an kapasitasnya. Jika mengambil perumpamaan hal tersebut adalah ibaramengharapkan pohon mangga menghasilkan buah durian.
Mustahil bukan? akibatnya tidak sedikit bawahan yang menjadi frustasi dan bahkan tidak “respect” terhadap atasan karena atasan demikian dinilai tidak tahu apa pekerjaan bawahan sebenarnya (padahal ia seharusn ya tahu).
Jika anda adalah seorang atasan maka sudah seharusnya anda mengetahui apayang wajib dan baik untuk dikerjakan atau diselesaikan bawahan anda. Anda juga harus dapat mengetahui secara pasti apakah bawahan anda mengerjakan tugas dengan suatu cara atau jalan yang aman yang dapat diterima oleh perusahaan.
Jika ternyata bawahan anda dapat menyelesaikan tugas-tugas dengan cara-carayang dapat diterima tetapi tidak sesuai dengan cara anda, maka sedapat mungkinbiarlah ia menggunakan cara tersebut. Jangan cepat- cepat mengkritik ataupunmemaksanya untuk melakukan menurut cara anda. Sebaliknya jika ia ternyatatidak dapat men yelesaikan tugasnya, maka anda perlu melakukan suatuperubahan. Langkah awal dalam melakukan perubahan tersebut adalah denganmembuat suatu persetujuan antara anda dan bawahan mengenai hal-hal yang mendasar dari pekerjaan tersebut.
3. Kenali bawahan anda
Sebagai atasan, anda harus mengetahui kesan ggu pan dan bakat-bakat anak buahanda dan menolong mereka untuk menggunakan kemampuannya u ntuk disalurkan dalam pekerjaan. Anda juga dituntut untuk mendorong usaha-usaha perbaikan diri bawahan, mengerti kebutuhan dan keinginan mereka, dan seb againya.
Sebagai contoh : anda harus dapat membedakan apakah bawahan anda lebih tertarik pada kesempatan dan tantangan karir atau pada materi seperti uang ataulebih pada status. Jika anda dapat mengidentifikasi hal ini maka akan lebih mudah bagi anda untuk mengarahkan dan memotivasi bawahan anda. Anda sudah semestinya anda mengenal bawahan anda, jika tidak secara pribadi sekurang-kurangnya anda mengenali karakter-karakter penting yang berguna bagi produktivitas bawahan tersebut. Beberapa supervisor/manajer merasa takut untuk mengenal lebih dekat bawahann ya, karena dengan kedekatannya itu maka mereka akan menjadi terlalu lunak dan salah dalam menilai prestasi bawahan. Pendapat semacam itu sebenarnya merupakan suatu kekeliruan,karena mengenali seseorang dan menghargai kepribadian serta keunikan yang dimilikinya tidaklah berarti bahwa anda tidak menuntut ia untuk bekerja dengan sebaik-baiknya sesuai
dengan aturan yang berlaku.
4. Kenali perlombaan yang ingin anda lakukan
Sebagai pejabat baru dan masih berada dalam semangat yang menyala-nyalauntuk mendorong dan memotivasi bawahan anda, anda mungkin terus memacu bawahan anda untuk melakukan sesuatu, yang sesungguhnya tidak terlalu signifikan. Hal tersebut merupakan suatu hal yang wajar karena anda mungkin masih dalam tahap ingin menunjukkan jati diri sebagai atasan yang pantas menduduki jabatan tersebut. Namun demikian kondisi ini harus benar-benar diwaspadai mengingat bahwa tidak ada seorangpun bawahan yang mampu bekerja dalam kondisi yang tetap maksimal setiap hari.
Jadi janganlah anda terus menerus berteriak “awas ada macan”, sampai anak buah anda kelelahan dan akhirnya ketika “macan” yang sesun gguhn ya tiba anak buah anda sudah kehabisan tenaga dan tidak memiliki semangat lagi.
Selain itu bawahan anda mungkin akan merasa bosan dan jengkel karena dorongan-dorongan anda untuk bekerja lebih giat dan bersemangat, sementara mereka mengetahui bahwa pekerjaan yang dikerjakan tersebut tidak begitu penting.
Contoh: anda memberikan tugas atau proyek khusus kepada bawahan anda tanpa ada kejelasan apa tindak lanjutnya, k apan diaplikasikan dan tidak ada target pasar yang jelas, sementara bawahan anda tersebut masih harus mengerjakan tugas-tugas rutin yang sudah sangat jelas manfaatnya bagi perusahaan. Oleh karena itu amat sangat penting bagi anda selaku atasan untuk dapat menentukan prioritas pekerjaan yang harus dilakukan, sehingga tidak ada kegiatan yang terlihat “mubazir” dan hanya sekedar membuat bawahan anda terlihat sibuk. Tanpa kemampuan untuk menentukan hal ini maka bawahan anda akan cenderung tidak bisa membedakan antara suatu pekerjaan yang urgent dengan yang rutin karena setiap hari mereka selalu dikejar-kejar.
5. Gunakan peristiwa-peristiwa khusus
Dalam aktivitas kerja selalu saja ada kejadian-kejadian atau peristiwa-peristiwa khusus yang dap at dijadikan bahan atau contoh untuk membangun semangat kerjabawahan anda. Contoh : keberhasilan divisi dalam memangkas biaya produksi ataupun penghargaan yang diberikan oleh media massa (masyarakat) kepada team work anda. Sebaliknya ada juga peristiwa-peristiwa dimana anda dan bawahan anda mungkin mengalami kegagalan. Gunakan keberhasilan ataupun kegagalan tersebut sebagai bahan pembelajaran. Tunjukkan kepada bawahananda f aktor-faktor apa saja yang membuat divisi anda meraih sukses. Dantunjukkan juga faktor-faktor atau perilaku apa saja yan g men yebabkan divisi andamengalami kegagalan. Dalam menyikapi kegagalan, carilah alternatif solusi secara bersama-sama, usahakan banyak ide-ide yang dapat diutarakan dan jangan sekali-kali mematahkan semangat bawahan anda sebab bila ia patah semangat maka banyak hal yang tidak akan tercapai. Sebagai atasan, anda harus jelimemanfaatkan peristiwa yang ada untuk mengarahkan bawahan dalam memahami dan menghadapi fakta atau realitas dalam pekerjaan sehari-hari.
6. Berikan kesempatan
Kesalahan-kesalahan yang dilakukan bawahan dalam bekerja jarang sekali berakibat fatal. Artinya dari kesekian ban yak kesalahan yang mungkin dilakukan masih terdapat peluan g untuk diperbaiki dan diberikan kesempatan untuk berubah. Oleh karena itu, janganlah semata-mata memberikan hukuman kepada bawahan yang kebetulan melakukan kesalahan, tapi tolonglah dia dan berikan kesempatan kedua untuk memperbaiki dirinya. Jika anda memang sudah menyerah terhadap kemungkinan perbaikan dari seorang bawahan, yaitu jika anda merasa bahwa pekerjaannya sangat sangat tidak memuaskan dan dia tidak mungkin lagi dapat memaksimalkan pekerjaan tersebut (meski sud ah dilakukan
bimbingan dan pelatihan), janganlah berpura-pura menolongnya dan hentikanlah usaha-usaha melakukan kritik yang konstruktif, karena semua itu tidak akan berguna lagi. Katakanlah kepadanya dengan terus terang bahwa pekerjaan yang dia lakukan tidak berhasil. Kemudian sarankan suatu mutasi ke bidang lain yang lebih sesuai, jika hal itu memungkinkan atau berhentikan orang tersebut melalui prosedur yang berlaku.
7. Delegasikan tanggung jawab
Salah satu hal penting dari sifat-sifat seorang atasan adalah bagaimana ia dapat mendelegasikan atau mewakilkan tanggung jawab dan wewenang kepada bawahannya. Seorang atasan yang buruk tidak akan pernah mau dan mampu mendelegasikan tanggung jawab dan wewenang kepada bawahannya. Sebaliknya atasan yang lemah akan terlalu mudah mendelegasikan tanpa adanya pengawasan atau kontrol yang cukup. Sementara itu jika anda ingin menjadi atasan yang baik maka delegasikan tanggung jawab dan wewenang anda dengan suatu catatan atau agenda yang memuat waktu pen yelesaian pekerjaan tersebut. Mintalah laporan perkembangan pekerjaan pada waktu-waktu tertentu dan lakukan tindakan-tindakan yang positif jika permasalahan muncul atau terjadi.
8. Patuhi batas-batas peran anda
Sebagai atasan and a harus menyadari benar kemampuan anda, anda tidak dapatmengubah semua hal sesuai dengan keinginan anda. Anda harus menyadari bahwa anda bukanlah dokter bedah otak, yang dapat mengoperasi setiap orang sesuka hati anda, anda juga bukanlah pendeta/kiai bagi bawahan anda dan anda juga bukan ahli psikologi yang dapat menyembuhkan berbagai masalah psikologisnya. Ingatlah bahwasan ya ada tiga jalan yang fundamental untuk mengubah seseorang yaitu tobat keagamaan, psikoterapi dan operasi otak. Anda adalah seorang pemimpin, janganlah memaksakan diri untuk melakukan ketigahal tersebut.
informasi seputar teknologi
Galakin.com
nice.
BalasHapusjangan lupa mampir
Download Lagu Gratis
BalasHapus